TOP FROM WEST KALIMANTAN - GASING KALIMANTAN BARAT

1. The birth of a top GAMES ORIGINS
1. ASAL USUL LAHIRNYA PERMAINAN GASING

  Gasing Syuku Dayak Kalimantan
 Two original and largest tribes who inhabit the West Kalimantan Dayak and Malay. Both of these tribes do have many cultural similarities including the game gasing. The only difference is the mention or the language used. It is not surprising that the narrative of the origins of the game is tops in two languages ​​or mention, not least so that readers can understand it is a little fraction of the nation ini.Gasing culture Dayak Kalimantan SyukuIt is said that the Dayak community Kanayatn Gasing better known Pangka or Bapangka 'and vice versa Bepangkak according to wither in this that the author just tells inadvertently Dayak's version because, according to legend, and much the same story.According to the story contained in the Dayak Kanayatn, gasing is Man? Talino? jubata incarnation? Lord? called NEK GASIKNG named? NEK ABAKNG SAJINTE JUBATA TAPAKNG, as well as the ruler of the trees growing forest. So that Janis made of wood as a material is best gasing vein / bandir? Roots? Tapakng wood.

Dua suku asli dan terbesar yang menghuni Kalimantan Barat yaitu Dayak dan Melayu. Kedua suku ini memang mempunyai banyak kesamaan-kesamaan budayanya diantaranya adalah permainan gasing. Yang berbeda hanyalah dalam penyebutan atau bahasa yang digunakan. Tidaklah heran bila dalam penuturan asal usul permainan gasing ini dibuat dalam dua bahasa atau penyebutan, tidak lain agar para pembaca sedikit dapat memahami inilah kultur sebagian kecil bangsa ini.

Konon Gasing pada masyarakat Dayak Kanayatn lebih dikenal dengan Pangka atau Bapangka’ dan sebaliknya Bepangkak menurut melayu dalam hal inilah maka sengaja penulis hanya menuturkan menurut versi dayak karena menurut legenda dan ceritanya banyak kesamaannya.
Menurut cerita yang terdapat pada orang Dayak Kanayatn, gasing adalah Manusia ?Talino? jelmaan jubata ?Tuhan? yang disebut NEK GASIKNG bernama ? NEK ABAKNG SAJINTE JUBATA TAPAKNG, juga sebagai penguasa pohon-pohon kayu yang tumbuh dihutan. Sehingga Janis kayu yang dibuat sebagai bahan gasing yang terbaik adalah urat/bandir ?akar? dari kayu Tapakng.



Pontianak
Pangka 'gasing for Kanayatn Dayak Indigenous society, is recognized as one of the elements of indigenous culture

  which has been carried from generation to generation, and not just a mere game, but has meaning for human life, and therefore Pangka 'gasing is an indigenous cultural tradition, which penyelanggaraannya specified on the season or time in the process of Bahuma or farming? farming rice?, ie when rice was planted until harvest? beranyi? rice.

It is said that man (Talino) at first did not know rice or rice as a staple food, but rather a type of fungus (mushroom / fungus) that grow and are taken from the logs of the dead. Seeing people's lives like that, Grandma Gasikng spinning activities amid Samik main room, with the goal of keeping the rice down to earth, and before dawn Nek Uit-uit call paddy / rice? Nyaru'Leko? in the middle of Pante? terrace house?. Because Grandma Gasikng do it alone, so he has a desire to make something that can spin like it a spin, so he took root Tapakng its name to create a top that resembles the name as well.

Pangka’ gasing bagi masyrakat Adat Dayak Kanayatn, diakui sebagai salah satu unsur Budaya adat 
 yang telah lama dilakukan secara turun temurun dan tidak hanya Permainan belaka, melainkan memiliki makna bagi kehidupan manusia, maka dari itu pangka’ gasing adalah merupakan tradisi Budaya adat, yang penyelanggaraannya ditentukan pada musim atau waktu dalam proses kegiatan Bahuma atau berladang ?bertani padi?, yaitu pada saat padi mulai ditanam sampai pada panen raya ?beranyi? padi.
Konon manusia (Talino) pada mulanya tidak mengenal beras atau padi sebagai bahan makanan pokok, melainkan sejenis cendawan (kulat/jamur) yang tumbuh dan diambil dari batang kayu yang telah mati. Melihat kehidupan manusia seperti itu, Nek Gasikng melakukan kegiatan berputar ditengah-tengah ruang utama samik, dengan tujuan agar padi turun ke bumi, dan menjelang subuh Nek Uit-uit memanggil padi/beras ?Nyaru’Leko? di tengah pante ?teras rumah?. Karena Nek Gasikng melakukannya sendiri, maka ia memiliki keinginan membuat benda yang dapat berputar menyerupainya yang berputar, sehingga ia mengambil akar Tapakng sesuai namanya untuk membuat sebuah gasing yang menyerupai namanya juga.

Pontianak
 Once it began to be played by a top man (Talino?, When it also turned out to be unnoticed by the human incarnation of the Son of Khayangan a Jubata (God) called BARUAKNG interested in playing gasing or berpangka 'with the children of men that ever appeared on earth. With interest it he decided to descend to earth to take human children berpangka 'gasing.

Starting from Baruakng and human children bermaain gasing then known to man on earth rice as a staple food. Baruakng every time descend to earth to play gasing always bring lunch of rice, while the man armed with a mushroom / toadstool coral, kid-friendly man who played a top with Baruakng.


Setelah itu gasing mulai dimainkan oleh manusia (Talino?, saat itu juga tanpa disadari oleh manusia ternyata dari khayangan seorang jelmaan Putra Jubata (Tuhan) yang bernama BARUAKNG tertarik untuk bermain gasing atau berpangka’ dengan anak-anak manusia yang ada dibumi. Dengan ketertarikannya itu ia memutuskan turun kebumi untuk mengajak anak manusia berpangka’ gasing.
Berawal dari Baruakng dan anak manusia bermaain gasing saat itulah padi dikenal oleh manusia dibumi sebagai makanan pokok. Baruakng setiap kali turun kebumi bermain gasing selalu membawa bekal nasi, sedangkan manusia berbekal jamur/kulat karang, nak-anak manusia yang bermain gasing bersama Baruakng. 
 POnti

Being a curious young man looks like a caterpillar food Baruakng, shining white, so the sons of men tried to eat it. After eating a human child asleep as flavored rice Baruakng very nice and comfortable. Feel rice was tasty, the children of men asked to be brought to earth examples Baruakng seeds or seedlings to be delivered to Grandma Host-host (human parents berpangka; tops with Baruakng).

Menjadi penasaran anak manusia melihat makanan Baruakng seperti ulat, putih bersinar, sehingga anak-anak manusia mencoba memakannya. Setelah memakannya anak manusia tertidur karena rasa nasi Baruakng sangat enak dan nyaman. Merasa nasi itu enak, anak-anak manusia meminta kepada Baruakng agar dibawa kebumi contoh bijinya atau bibitnya untuk disampaikan kepada Nek Inang-inang (orang tua anak manusia yang berpangka; gasing bersama Baruakng).



 The next day Baruakng plans to bring grain to earth, but was scolded by his parents named NEK SIJAEK so he tried to make, because Baruakng not circumcised so he hid grain kamaluannya rub it in, (so now Baruakng called Nek Baruakng boil).

Keesokan harinya Baruakng berencana membawa biji padi kebumi, namun dimarahi oleh orang tuanya yang bernama NEK SIJAEK sehingga ia mencari akal, karena Baruakng belum bersunat maka ia menyembunyikan biji padi itu dalam kekulit kamaluannya, (sehingga sekarang Baruakng disebut Nek Baruakng Kulub).
Gasing Syuku Dayak Kalimantan

Until Baruakng earth tells the human that grain was planted a hidden place so as not to be seen by his father, and it is recommended that an incinerator plant in the kitchen is in the house, the suggestion met and obeyed by humans.

Sampai dibumi Baruakng memberi tahu kepada manusia agar biji padi itu ditanam ditempat yang tersembunyi agar tidak terlihat oleh bapaknya, dan disarankan supaya ditanam didapur tempat pembakaran yang ada dalam rumah, saran tersebut dipenuhi dan dituruti oleh manusia.

Talinsikng Papatn Inge, Talinsikng ka’surambi
Nek gasikng turunt pene, Bakulilikng Tangah sami’
Tangilikng ka’ surambi Ansuit dalapm langko
Bakulilikng tangah sami’Ne’ Uit-uit nyaru’ leko
Ansiut dalapm langko, Nyingkubakng tongkotn tanga’
Ne’ Uit-uit nyaru’ langko,Ne’Baruakng maba Pangka’
Nyingkubakng Tongkotn Tanga’Bakoro nangah sare

Ne’ Baruakng maba pangka’, Baleko Tangah Pante
Bakaro nangah sare, Tarado pulo bantan
Baleko tangah pante,pangka’ tangah laman
Tarado pulo bantan,barapi uncok limo,
Pangka’ tangah laman,Padi turun ka’ Talino,
Barapi oncok limo, Angkala’ pamumpunan,
Padai turun ka’ Talino,Pangka’ bakaturunan
Angkala’ pamumpunan, Bajantok Batimang padi
Pangka’ bakaturunan,Ne’Tingkakok Batimang padi Bajantok ka’ talidi, Satangkakng tama bubu Ne’ Tingkakok batimang padi, padi atakng lalu baribu.

Satangkakng tama’ bubu, Baui raba pango’
Padi atakng lalu baribu, ia tama dalapm dango
Baui raba pongo, Satangkakng batakng munukng Padai tama’ dalapm dango, Lalu atakng da’ Ne’ untukng,
Satangkakng batakng munukng,kandis bunga lada
Atakng da’ Ne’ untukng, Minta tulis ka’ Jubata
Kandis bunga lada,Mampak kayunya raya
Minta tulis ka’ Jubata, ia beranak menjadi raya
Karake’ ada sakojek,Bajuntukng pucuk sangkuang
Minta tele’ka’Ne’sijaek,Minta’ unsure ka’Ne’Baeuakng.



It is said also by ethnic Malay version of the story of West Kalimantan in particular SAMBAS District, The emergence of this game according to the story is as follows:Khayangan a son who fell to earth looking young man and he is interested in playing this game that plays a wooden house or yard swirling human child, the boy wonder of the nation's mixed Khayangan happy piece of wood that has been set up in such a way to rotate how to use a rope thrown, then the kekagumamannya, he invited children up kekhayangan manusi carrying objects that played it, when he got in Khayangan man asked the child to play the game in front of the nation's children Khayangan, they were all amazed - amazed by the game , then human children are fed, when given the food, turn to a human child who was amazed because he had never eat the white seeds and favors to his stomach feel full and kenyangnyapun old, saw the young man who ate so much and happy feelings tergugahlah Khayangan bangasa then he also said,'' I shall bring this thing to the earth'' you should always play the full thing.Then the young man home diantarkannya earth, and according to the demand of the nation Khayangan, son of man had always played this game, almost forgotten what was said at the time they played dikhayangan, came to the nation Khayangan carrying seed objects for the release of his cock fear of being scolded by his parents the seed is stored in the cock, the object sought by the nation Khayangan for planting.Children of men according to what is requested, the seed was planted and from day to day more and more manifest the more growth, the nation Khayangan demand to keep playing this game, and the seeds were planted tadipun finally been worth taking, from a seed planted multiple results thousands double the number, the seeds of this plant being developed.Since then the plant is known by humans as a food staple that can be filling and durable. The son of man that game is spinning and spinning tops diberilah'' name''.

Konon pula menurut versi cerita suku melayu Kalimantan Barat khususnya Kabupaten SAMBAS, Timbulnya permainan ini menurut ceritanya adalah sebagai berikut :
Seorang putra khayangan yang turun kebumi sedang melihat anak manusia yang bermain dan ia tertarik dengan permainan ini yaitu memainkan sepotong kayu yang berputar-putar dihalaman rumah anak manusia tersebut, anak bangsa khayangan ini merasa heran campur senang sepotong kayu yang telah dibentuk sedemikian rupa dapat berputar dengan cara dilempar dengan menggunakan seutas tali, kemudian dengan kekagumamannya, ia mengajak anak manusi naik kekhayangan dengan membawa benda yang dimainkan tersebut, sesampainya di Khayangan dimintanya anak manusia untuk memainkan permainan itu di hadapan anak-anak bangsa Khayangan, mereka semua terkagum – kagum dengan permainan tersebut, kemudian anak manusia diberi makan, pada saat diberi makanan tersebut, giliran anak manusia yang terheran karena belum pernah ia makan makanan yang berbiji putih dan nikmat sampai perutnya merasa kenyang dan kenyangnyapun lama, melihat anak manusia yang makan dengan banyak dan senang sehingga tergugahlah perasaan anak bangasa Khayangan lalu iapun berkata ’’nanti akan saya bawakan benda ini kebumi’’ dengan sarat kamu harus selalu memainkan benda ini.
Kemudian anak manusia diantarkannya pulang kebumi, dan sesuai dengan permintaan anak bangsa Khayangan, anak manusia tadi selalu memainkan permainan ini, hampir lupa dengan apa yang telah diucapkan pada waktu mereka bermain dikhayangan, datanglah anak bangsa Khayangan dengan membawa sebutir biji benda yang dikeluarkannya dari kemaluannya karena takut dimarahi oleh orang tuanya maka biji tersebut disimpan dalam kemaluannya, benda tersebut dimintakan oleh anak bangsa Khayangan untuk ditanam.
Anak manusiapun menurut apa yang dimintakan, biji tersebut ditanam dan dari hari kehari makin menampakkan pertumbuhannya semakin banyak pula, sesuai permintaan anak bangsa khayangan agar selalu memainkan permainan ini, dan biji yang ditanam tadipun akhirnya telah layak untuk diambil, dari satu biji yang ditanam hasilnya berlipat ganda beribu-ribu banyaknya, maka biji tanaman ini terus dikembangkan.
Sejak saat itulah tanaman ini dikenal oleh manusia sebagai makanan pokok yang dapat mengenyangkan dan tahan lama. Oleh anak manusia permainan yang berputar serta berpusing tersebut diberilah nama’’ GASING’’.
  ponti
Until this time the game is played by human children begin season rice cultivation to harvest. With the decline of rice to man on earth, then Pangkak gasing (playing gasing) carried down through the generations for the Dayak (KALIMANTAN WEST IN GENERAL) up to this day from the village level up to the level of West Kalimantan Province, both in day-to-day commemoration of religion, devices UP Dango, birthday party or anniversary kingdom National holidays. Rice was strongly associated with the top once, so in the life of the Dayaks and Malays Kalbar, Rice made ​​a special place (dango rice / tamping) included a top granary whose name tops bushel, size tops are stored kedango rice paddy measure is equal to the gauge / rice as a means of scales past the bushel. While in jars to store rice stored gasing quarts, which is closed at the mouth jars, and pase for the size of rice.

Sampai saat ini permainan ini dimainkan oleh anak manusia mulai musim bertanam padi sampai masa panen. Dengan turunnya padi kepada manusia kebumi, maka Pangkak gasing (bermain gasing) dilakukan turun-temurun bagi masyarakat dayak (KALIMANTAN BARAT PADA UMUMNYA) hingga sampai sekarang ini dari tingkat pedesaan sampai tingkat Propinsi KALBAR, baik dalam acara peringatan hari-hari besar agama,gawai NAIK DANGO, pesta ulang tahun kerajaan maupun peringatan hari-hari besar Nasional. Padi dengan gasing berhubungan sangat erat sekali,sehingga didalam kehidupan orang Dayak dan Melayu Kalbar,padi dibuatkan tempat khusus (dango padi/tamping) lumbung padi dimasukkan sebuah gasing yang namanya gasing gantang, ukuran gasing yang disimpan kedango padi tersebut ukurannnya sama dengan pengukur padi/beras sebagai alat timbangan tempo dulu yaitu GANTANG. Sedangkan didalam tempayan tempat menyimpan beras disimpan gasing cupak, yang ditutupkan pada mulut tempayan,dan pase untuk ukuran beras.



2. TYPES topTypes of tops is often played there two types consisting of: 1. Tops for the game berindu (URI). 2. Tops are used exclusively for playing pangkak.
a. Berindu tops for the game.Spinner is not used for reasons dipangkakkan gasingnya shape and is very different from that used for berpangkak tops among the characteristics that have a small head posterior portion is very small (fine pasaknya) pitted only ever spun, after then dicedok carried and placed on a plate and then placed on the table , left on the counter top until it turns itself off.
b. Tops to play berpangkak.Spinner is used for berpangkak, with its various types, among the model as follows:

    
Models fruit gerambang / tops epal or fruit ampaning.
    
Model Leper / gasing epal Tumpi
    
Model Bottle / Gasing rojo pangkok.
    
Model Cantung banana / Gasing rojo bangkukng.
    
Models heart / cross Gasing
3. CHARACTERISTICS AND APPLICATIONS MODEL tops

    
Top models fruits gerambang / epal epeh ampaning.
    
Pakang / the edges with a size of 2 to 3 cm. 4 samapai 8 cm height, head kecildan be used for paired or dipangkakkan.
    
Flat tops / tops epal Tumpi.
    
Pakangnya / the edges with a size of 1 to 2 cm, a height of 3 to 6 cm, the head is small and can be used as a determinant for uri fights start berpangkak.
    
Bottle tops / tops Ronjo pangkok.
    
This tops unkurannya 8 to 12 cm sections Pakang / edges thick almost like a bottle, it can only be used for dipangkakkan because no durable power swivel.
    
Cantung top banana / Gasing Ronjo bangkukng.
    
This tops the same size bottle tops just bigger body, can only be used for memangkak a top opponent.
    
A top heart / Gasing crossbar.
    
This top is almost like heart organ, large in size, have a shoulder / body like a top flat and a top buan gerambang, used only for a top memangkak turning the opponent as long resistance is not strong.


2. JENIS-JENIS GASING
Jenis gasing yang sering dimainkan ada dua macam yang terdiri dari: 1. Gasing untuk permainan berindu (URI). 2. Gasing yang digunakan khusus untuk bermain pangkak.
a. Gasing untuk permainan berindu.
Gasing ini tidak digunakan untuk dipangkakkan sebab bentuk dan gasingnya sangat berbeda dari gasing yang digunakan untuk berpangkak diantara cirinya yaitu mempunyai kepala yang kecil bagian burit sangat kecil(pasaknya halus) hanya diadu lamanya berputar,setelah diemban lalu dicedok dan diletakkan diatas piring kemudian diletakkan diatas meja,dibiarkan di meja sampai akhirnya gasing tersebut mati dengan sendirinya.
b. Gasing untuk bermain berpangkak.
Gasing ini digunakan untuk berpangkak,dengan berbagai jenis nya,diantara modelnya sebagai berikut:
  • Model buah gerambang/gasing epal atau buah ampaning.
  • Model Leper/gasing epal Tumpi
  • Model Botol/Gasing rojo pangkok.
  • Model Cantung pisang/Gasing rojo bangkukng.
  • Model jantung/Gasing palang
3. CIRI-CIRI DAN KEGUNAAN MODEL GASING
  • Gasing model buah gerambang/epal epeh ampaning.
  • Pakang/bagian pinggirnya dengan ukuran 2 sampai 3 cm. Tingginya 4 samapai 8 cm, kepala kecildan dapat digunakan untuk dipasangkan ataupun dipangkakkan.
  • Gasing leper/gasing epal Tumpi.
  • Pakangnya/bagian pinggirnya dengan ukuran 1 sampai 2 cm,tinggi 3 sampai 6 cm,bagian kepala kecil dan dapat digunakan adu uri sebagai penentu untuk mulainya berpangkak.
  • Gasing botol/gasing ronjo pangkok.
  • Gasing ini unkurannya 8 sampai 12 cm bagian pakang/pinggirnya tebal hampir menyerupai botol,hanya dapat digunakan untuk dipangkakkan sebab kekuatan putarnya tidak tahan lama.
  • Gasing cantung pisang/Gasing ronjo bangkukng.
  • Gasing ini ukurannya sama dengan gasing botol hanya badannya lebih besar,hanya dapat digunakan untuk memangkak gasing lawan.
  • Gasing jantung /Gasing palang.
  • Gasing ini hampir menyerupai organ jantung, ukurannya besar, mempunyai bahu/badan seperti gasing leper dan gasing buan gerambang, digunakan hanya untuk memangkak gasing lawan karena ketahanan lama berputarnya tidaklah kuat.

To top berpangkak kind are of two kinds, namely:
  1. Pure gasing (top plain); types of tops is not added anything except pegs and wood motif tops should asli.Untuk Kalbar standard with a top 32cm girth from the Pakang / top edge of the outer, whereas a non-standard size usually weighs up to 40 cm 2 kg.
  2. Increases tops (gasing remote) is a top that has combined plus ballast in the form of tin is added to the circumference Pakang tops and belt loops made from aluminum or zinc that was nailed to protect the tin so that the lead does not come out, and its materials are made of tough white wood types or not easily broken bilapun dipangkak top broke while not harming its spin disekitarnya.Ketahanan or longer duration when compared with the kind of top that olainnya pangkak. Spinner is only played by Sambas Malay society.

HOW TO IMPROVE / MAINTAIN fix tops & topsA. How to repair / fix a top.
Having finished top / turner or diraut, so a top balanced the tops need to be tested to determine whether the top is balanced or not in the following way:

  1. Mengucil / rerun tops by hand, and then labeled with a marker or by using small wood chips that were salivating at the top of the head and then seen on the tops which are exposed to small or markers / saliva then on the top edge of the given Pakang little by little tiny spikes / land attached posterior section tops and slide-slide while maintaining a top state until well mengucil really balanced it on a given piece of land was given some weight so the top is really seimbang.boleh by placing pegs in advance or give pasaknya later. utility gives balancer is for life or long lasting top spins.
  2. With mengucil / play or menyurung (turned on / twist tops with a top sara pushed forward by first membolang / binding) tops without any stake, at the posterior gasinglah which will be marked with markers markers affected section, then the section is exactly what will diraut until all these parts exposed posterior markers tops the tops had been balanced. The next stage then pasaknya pair, with the first punch with a punch, or in holes in the pegs were the glue that can glue to glue the pegs mating adhesive power 2 hours, then top stretcher dipurtar again when they are truly equal, then this step is attain the perfect stage.

B. How to care for and keep a top order that tops remain durable and long lasting treatment there are a number of ways:

  1. Tops placed in trenches or in the well / cistern, especially for a top made of hard wood, such as wood and wood mbaris purchase / ironwood.
  2. Spinner placed or stored in a shady spot by putting a top above a former / B 29.Untuk soapbox each one place the top piece.
  3. Creating a special place made of plywood that are tailored to the size silobangi top, then put the top position above the top of the tops remain not turned upside down, put a top destination upper teap above is that a top does not change the balance thus remains a top guaranteed durability.
  4. Before tops saved terlebuh the first top on the bottom pasaknya smeared with oil that does not rust.
  5. Saving a top strap that is by entering the string in a plastic bag and tie.
  6. For remote top / tops grow so durable, having a top finish made the top of it is colored as desired, then smeared with glue super glue (glue glass) and can also be painted with the color of clear or transparent colors.

GAME RULES AND GUIDELINES TECHNICAL topWEST KALIMANTAN

  1. The match will be preceded gasing uri contest by both teams that competed.
  2. The winner is determined by the rotation gasing uri the longest and for team uri winner gets 15 points, had a chance to memangkak first three times and then put up three times.
  3. Spinner Mounting / pemangkak to be fixed and should not be moved.
  4. Legitimate top of rotation when the head position and the tops remain above pasaknya section below / above ground.
  5. Top installer should be in the loop and what if not in the circle (three times put) and gasingnya not rotating / life, a top opponent can not memangkak tops that are not rotating the opponents scored 10 (ten).
  6. Pemangkak must be outside the circle line will dipangkak.
  7. Pemangkak the mengijak line / line as specified in point 6, above the stated dis / lose and the opponent are getting appropriate value lies tops installed.
  8. If the tops of the tops pemangkak no opponent, then the opponent will gain value corresponding layout top mounted.
  9. If the tops pemangkak can touch directly / on top opponent, then pitted the longest spinning top that will get the value corresponding letaj gasing.
  10. When gasing pemangkak touch / the top opponents and both tops are out of the arena / circle, then both parties do not get the value.
  11. Pemangkak tops should menentuh direct / on without touching the ground first considered legitimate, and when it hits the ground first then a top opponent will get a value corresponding to the location of gasingnya.
  12. If the rope touches a top opponent and affects the opponent or a top position a top opponent being dead (not spinning), then given a top opponent niali according gasingnya layout.

Untuk gasing berpangkak jenisnya ada dua macam yaitu:
  1. Gasing Murni (gasing polos); jenis gasing ini tidak ditambah apapun kecuali pasak dan motif kayunya harus asli.Untuk gasing standar Kalbar dengan ukuran keliling gasing 32cm dari bagian pakang/pinggir gasing yang terluar,sedangkan yang tidak standar biasanya ukurannya mencapai 40 cm beratnya sampai 2 kg.
  2. Gasing bertambah (gasing remot)adalah gasing yang telah dikombinasikan ditambah pemberat berupa timah yang ditambahkan pada keliling pakang gasing dan diberi simpai pengaman dari bahan almunium ataupun seng yang dipakukan untuk melindungi timah agar supaya timahnya tidak keluar dan bahan nya terbuat dari kayu jenis putih yang alot atau tidak mudah pecah bilapun gasing tersebut pecah saat dipangkak tidak membahayakan orang yang berada disekitarnya.Ketahanan atau lamanya berputar lebih lama bila dibandingkan dengan jenis gasing pangkak yang olainnya. Gasing ini hanya dimainkan oleh masyarakat Melayu Kabupaten Sambas.
CARA MEMPERBAIKI/MEMBETULKAN GASING & MERAWAT GASING
A. Cara memperbaiki/membetulkan gasing.
Setelah gasing selesai dibuat/dibubut atau diraut,agar gasing seimbang maka gasing perlu diuji untuk mengetahui apakah gasing sudah seimbang atau belum dengan cara sebagai berikut:
  1. Mengucil/memutarkan gasing tersebut dengan tangan,kemudian diberi tanda dengan spidol atau dengan menggunakan serpihan kayu kecil yang diberi air liur dibagian atas kepala gasing kemudian dilihat pada bagian mana yang sedikit atau kecil yang terkena spidol /air liur maka pada bagian pinggir pakang gasing tersebut diberi sedikit demi sedikit paku kecil/ tanah yang ditempelkan dibagian burit gasing lalu digeser-geser sambil tetap mengucil sehinggalah keadaan gasing benar-benar seimbang maka pada bagian yang diberi tanah tersebut diberi beberapa pemberat sehingga gasing benar-benar seimbang.boleh dengan memasang pasak terlebih dahulu atau memberi pasaknya kemudian .kegunaan memberi penyeimbang ini adalah agar gasing awet hidupnya atau lama berputarnya.
  2. Dengan mengucil/memutar atau menyurung (menghidup/ memutar gasing dengan sara mendorongkan gasing kedepan dengan terlebih dahulu membolang/ mengikat) gasing tanpa diberi pasak, pada bagian burit gasinglah yang akan diberi tanda dengan spidol dibagian yang terkena spidol, maka pada bagian tersebutlah yang akan diraut sampai kesemua bagian burit gasing terkena spidol maka gasing tersebut telah seimbang. Tahap berikutnya barulah memasangkan pasaknya, dengan terlebih dahulu melobangi dengan alat pelobang, pada pasak atu lobang diberi lem perekat agar pasak dapat merekat dengan lem kawin yang daya rekatnya 2 jam,barulah gasing terebut dipurtar lagi apabila sudah benar-benar seimbang,maka tahapan ini sudah mencapai tahap yang sempurna.
B. Cara merawat dan menyimpan gasing Agar supaya gasing tetap awet dan tahan lama ada beberapa cara perawatannya:
  1. Gasing diletakkan dalam parit atau dalam sumur/ perigi,khusus untuk gasing yang terbuat dari bahan kayu keras;seperti kayu mbaris dan kayu belian/ulin.
  2. Gasing diletakkan atau disimpan di tempat yang teduh dengan cara meletakkan gasing tersebut diatas sebuah bekas tempat/kotak sabun B 29.Untuk masing-masing satu tempat satu buah gasing.
  3. Membuat tempat khusus yang terbuat dari triplek yang silobangi yang disesuaikan dengan besarnya gasing,kemudian gasing diletakkan dengan posisi bagian atas gasing tetap diatas tidak dibalik-balikkan, tujuan meletakkan gasing bagian atas teap diatas adalah agar gasing tidak berobah keseimbangannya dengan demikian gasing tetap terjamin keawetannya.
  4. Sebelum gasing disimpan terlebuh dahulu gasing tersebut pada bagian bawahnya diolesi dengan oli agar pasaknya tidak karatan.
  5. Menyimpan tali gasing yaitu dengan cara memasukkan talinya dalam kantong plastik dan di ikat.
  6. Untuk gasing remot/gasing bertambah agar awet, setelah gasing selesai dibuat maka gasing tersebut diberi warna sesuai dengan yang diinginkan,kemudian dioles dengan lem super glue (lem kaca)kemudian dapat juga di cat dengan warna clear atau Warna transparan.
KETENTUAN DAN PANDUAN TEKNIS PERMAINAN GASING
KALIMANTAN BARAT

  1. Pertandingan gasing akan didahului adu uri oleh kedua regu yang bertanding.
  2. Pemenang uri ditentukan oleh putaran gasing yang terlama dan untuk regu pemenang uri mendapat nilai 15,berkesempatan untuk memangkak terlebih dahulu sebanyak tiga kali dan kemudian memasang tiga kali.
  3. Gasing pemasang/pemangkak tidak boleh untuk dibetulkan dan dipindahkan.
  4. Gasing yang sah putarannya bila posisi kepala gasing tetap berada diatas dan bagian pasaknya dibawah/di atas tanah.
  5. Gasing pemasang harus berada dalam lingkaran dan apa bila tidak berada dalam lingkaran ( sebanyak tiga kali memasang) dan gasingnya tidak berputar/hidup,gasing lawan tidak dapat memangkak gasing yang tidak berputar tersebut maka pihak lawan memperoleh nilai 10( sepuluh).
  6. Pemangkak harus berada diluar satu lingkaran garis yang akan dipangkak.
  7. Pemangkak yang mengijak garis /line sebagaimana telah ditentukan pada poin 6,tersebut diatas maka dinyatakan dis/kalah dan pihak lawan yang mendapatkan nilai sesuai letak gasing yang dipasang.
  8. Apabila gasing pemangkak tidak mengenai gasing lawan,maka pihak lawan akan memperoleh nilai sesuai letak gasing yang dipasang.
  9. Apabila gasing pemangkak dapat menyentuh langsung/mengenai gasing lawan,kemudian diadu gasing yang terlama berputar yang akan mendapatkan nilai sesuai letaj gasing tersebut.
  10. Apabila gasing pemangkak menyentuh/mengenai gasing lawan dan kedua-dua gasing tersebut keluar dari arena/lingkaran,maka keduabelah pihak tidak mendapat nilai.
  11. Gasing pemangkak harus menentuh langsung/mengenai tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu dianggap syah,dan bila menyentuh tanah terlebih dahulu maka gasing lawan yang akan mendapatkan nilai sesuai letak gasingnya.
  12. Apabila talinya menyentuh gasing lawan dan mempengaruhi posisi gasing lawan atau gasing lawan menjadi mati (tidak berputar),maka niali diberikan pada gasing lawan sesuai letak gasingnya.
  
MALAY top GAMES SAMBASA. MATERIALS AND TOOLSMATERIALSWooden tops are as follows: Wood Mbaris, Keranji wood, wood Belian (ironwood), Laban wooden horns, compressed wood, Acacia wood, Tamarind wood, wood Pertai china, wood Mirau, wood orange sauce, (lemon sticks calung ), wood Dungun. Pegs are didigunakan intuk pangkak tops made of iron.
MALAY top GAMES SAMBASA. MATERIALS AND TOOLS1. MATERIALS
Wooden tops are as follows: Wood Mbaris, Keranji wood, wood Belian (ironwood), Laban wooden horns, compressed wood, Acacia wood, Tamarind wood, wood Pertai china, wood Mirau, wood orange sauce, (lemon sticks calung ), wood Dungun. Pegs are didigunakan intuk pangkak tops made of iron, while gasing berindu (uri) pasaknya made of sewing needles
2. TOOL.

  • Strap: leather strap katu like: Bark temaran, Peluntan Leather, Baruch skin, and can also be made from rope nyilon. Especially for rope made from the bark of the weave is by first soaked a few days, then at-o'clock to get rid of the outer skin, then dry in the sun, and then spun into rope as desired, at the end more kecilsedangkan in the middle diameter from 0.5 to 1.0 cm, length customized use. As for the rope nyilon, straps should be opened first and then spun again for factory-made strap pintalannya therefore left open and the rope was adjusted to the desired spun.
  • Dipper. Dipper used exclusively for berindu tops, made of a thin piece of plywood or wood with a length of approximately 15 to 20 cm and shaped like a scoop of rice.
  • Stake / Milestones Stake wood / wood pole length is approximately 2 meters with a circumference of 20 to 30 cm were used to place milestones elicits berindu tops for tops, the milestone is attached to the land where a top game will be held.
  • Plates / Plate. Plate dishes or used as a base (container / place) berindu gasing spinning after a small amount of oil carried in order that the surface of the plate / dish slippery.
  • Other equipment such as:

Sap moras that allows the rope when the rope is not slippery dibolang (tied kegasing). Resin; useful for gasingnya not slippery when dibolang rope. Aplas; useful to sand the peg tops to match the place or land where the tops will be played (special tops pangkak).


 PERMAINAN GASING MELAYU SAMBAS
A. BAHAN DAN ALAT
BAHAN
Gasing terbuat dari kayu diantaranya adalah sebagai berikut: Kayu Mbaris,kayu Keranji, kayu Belian (ulin),kayu Laban tanduk,kayu Mampat, kayu Akasia,kayu Asam jawa,kayu Pertai cina, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau calung),kayu dungun. Pasak gasing yang didigunakan intuk pangkak terbuat dari besi.

PERMAINAN GASING MELAYU SAMBAS
A. BAHAN DAN ALAT
1. BAHAN
Gasing terbuat dari kayu diantaranya adalah sebagai berikut: Kayu Mbaris,kayu Keranji, kayu Belian (ulin),kayu Laban tanduk,kayu Mampat, kayu Akasia,kayu Asam jawa,kayu Pertai cina, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau calung),kayu dungun. Pasak gasing yang didigunakan intuk pangkak terbuat dari besi,sedangkan untuk gasing berindu (uri) pasaknya terbuat dari jarum jahit
2. ALAT.
  • Tali: Tali terbuat dari kulit katu seperti: Kulit kayu temaran ,Kulit Peluntan, kulit Baruk,dan dapat juga dibuat dari tali nyilon. Khusus untuk tali yang terbuat dari kulit kayu cara pembuatannya adalah dengan terlebih dahulu direndam beberapa hari,kemudian di pukul-pukul untuk membuang bagian kulit luarnya,lalu di jemur,dan selanjutnya dipintal menjadi tali sesuai yang diinginkan,pada bagian ujungnya lebih kecilsedangkan pada bagian tengahnya berdiameter antara 0,5 sampai 1,0 cm, panjangnya disesuaikan penggunaannya. Sedangkan untuk tali nyilon, tali harus dibuka terlebih dahulu kemudian dipintal lagi sebab tali buatan pabrik pintalannya kiri oleh karena itu tali tersebut dibuka dan dipintal disesuaikan dengan yang diinginkan.
  • Pencedok. Pencedok digunakan khusus untuk gasing berindu,terbuat dari potongan triplek ataupun kayu tipis dengan panjang kira-kira 15 sampai 20 cm dan bentuknya seperti sendok nasi.
  • Pancang/Tonggak kayu Pancang /tonggak kayu panjangnya kira-kira 2 meter dengan keliling 20 sampai 30 cm yang digunakan untuk tonggak tempat mengembankan gasing untuk gasing berindu,tonggak tersebut ditancapkan pada tanah tempat dimana permainan gasing akan dilaksanakan.
  • Piring/Pinggan. Piring atau Pinggan digunakan sebagai alas(wadah/tempat) gasing berindu yang berputar setelah diemban yang diberi sedikit minyak agar supaya permukaan piring/pinggan licin.
  • Perlengkapan lainnya seperti:
Getah kayu moras yang berguna agar tali tidak licin pada saat tali dibolang (diikatkan kegasing). Damar;berguna agar gasingnya tidak licin pada saat tali dibolang. Aplas; berguna untuk mengamplas pasak gasing agar cocok dengan tempat atau tanah dimana gasing akan dimainkan (khusus gasing pangkak).


 B. PROCEDURES FOR MAKING top.1. The procedure for the manufacture of a top berindu.To manufacture top berindu be done two ways
a. How Diraut:By way diraut, first dibakal wood (rounded according to the form would be a top.Once shaped like a top, keep sharpening job done, gasing played and marked with a marker where the affected markers in place that is necessary diraut, eventually all these parts came from a top hit markers make gasing berindu partially completed.Making pegs; pegs made from sewing needles, the bottom (top rear) dilobangi with a drill / drill with a size of 0.5 up to 0.8 mm and then disopak the Sepang wood first round diraut adapted to drill a punch. Pegs are plugged in Sepang wood by piecemeal diansah / cut with stone grind (stone ansahan), until the tops are really worthy to be played.
b. Turner / dilarik.Dibakal timber shaped like a top (dibulatkansesuai shape kazoos).Once shaped like a top, the top will dilarik / turner with lathe, sempai into the desired shape kazoos.Manufacture and delivery of pegs pegs sam well as a way of making a top Diraut.
2. The procedure for the manufacture of a top pangkak:To manufacture top pangkak be done two ways:By way of which the making of a top diraut as berindu but this way requires a long time to achieve satisfactory results.For this second method, first rounded wood, then dibakal thus form a top that will be ready for dilarik / dibubut.seperti follows:
a. Making pegs.Peg tops made of steel bolts 14 and miserly ukura round with size 8s / d 12.The workings of manufacture as follows:Bolt dilobangi using an electric drill as deep as 1.cm, miserly round cut using grinding along 1.5. Centimeters, then given mating glue (glue iron), so miserly that has been cut round the bolt included kelobang trimming / grinding adjust smoothed using desired.
b. When you have finished turner gasingnya bottom (posterior) Dilobangi to include a top peg has provided adjusted to the length of the peg.
PATTERN GAMEPATTERN PLAY THREE WAYS ADA / SYSTEMA. How to / System Meraje or Pangkak Barabo.How to / System Meraje is an example in the first team consists of five people, so if both teams mutually opposite stages are:
Pangkak meraje system begins with berindu to determine who the winner of the longest spin tops (still alive) was declared the winner, the team gets points 1 and given the opportunity to memangkak a top opponent and if the opponent turns the first contact with a top memangkak gasingnya tetep missed. Later the second memangkak and also install a second person gasingnya dipangkak not hit top lawangnya (dabbok) tops the opponent is allowed to live (rotating), as well as for the third and the fourth, the kelimalah is determining when a top guy apparently got the fifth memangkak gsing still spinning ( life) still tops missed the last death is the winner and get the points, then if it turns out he was the fifth person memangkak and not hit or lobos (tops knocked off non-taxable), the team that gets points pemasanglah tops are still alive are not missed, while a top position berindu should not be to put right, whereas when it is their turn to be put on a top position and if sipemasang gasingnya bibetulkan lobos or thrown (not live), it can be replaced by another friend teammates, while pemangakak not be replaced and should not be gasingnya position to be corrected, so onwards arrive at the specified point (to match points to 10) points system like pingpong game pointsWhen the friendly match points depending on the agreement of both squads gimnya.
B. How to / System Gantik alok or Pangkak Puit.Method / system is precedence with berindu, for each team can be one person or more, for example one his team three people then both teams are berindu and gasingnya not be corrected, the team that wins gasingnya declared dead last, chance to mangkak for her, after mangkak The next sipemasang who was also an alternate way mangkak mangkak and put up to the agreement to completion. When using points then pangkak gantik alok models can be implemented pangkak circle annually organized by the Center for Research of History and Traditional Values ​​Propensi West Kalimantan.
C. Berindu / Uri or Bauri (just pitted old spinning tops)This type of game is tops berindu done in the following way;

  • Spinner has dibolang with rope and then entrusted kepancang have available.
  • One other person is ready to dip into the tops and melatekkannya / upper plate dibawaoleh dipper and then tops that are spun in a plate / top plate placed on a table that was available and left until it turns itself off gasing, gasing is pitted against the other top , top dead last is a winner with without having dipangkak by lawannya.Sedangkan berindu pangkak just deciding on a top team or who is entitled to memangkak a top opponent.
B. TATA CARA PEMBUATAN GASING.
1. Tata cara pembuatan gasing berindu.
Untuk pembuatan gasing berindu dapat dilakukan dua cara

a. Cara Diraut:
  • Dengan cara diraut; pertama-tama kayu dibakal(dibulatkan sesuai bentuk bakal gasing.
  • Setelah berbentuk seperti gasing, pekerjaan meraut tetap dilakukan, gasing diputar dan diberi tanda dengan spidol dimana yang terkena spidol ditempat itulah yang perlu diraut,sampailah akhirnya kesemua bagian dari gasing terkena spidol selesai sebagian membuat gasing berindu.
  • Pembuatan pasak ; pasak dibuat dari jarum jahit ,bagian bawah (burit gasing) dilobangi dengan bor/gurdi dengan ukuran 0,5 sampai dengan 0,8mm kemudian disopak dengan kayu sepang yang terlebih dahulu diraut berbentuk bulat yang disesuaikan dengan mata bor sebagai pelobang. Pasak tersebut ditancapkan pada kayu sepang dengan sedikit –demi sedikit diansah/dipotong dengan batu canai(batu ansahan),sampai benar-benar gasing tersebut layak untuk dimainkan.
b. Dibubut/dilarik.
  • Kayu dibakal berbentuk seperti gasing(dibulatkansesuai bentuk gasing).
  • Setelah berbentuk seperti gasing,bakal gasing tersebut dilarik/dibubut dengan mesin bubut ,sempai menjadi bentuk gasing yang diinginkan.
  • Pembuatan pasak dan pemberian pasak sam halnya dengan cara pembuatan gasing yang Diraut.
2. Tata cara pembuatan gasing pangkak:
Untuk pembuatan gasing pangkak dapat dilakukan dua cara:
  1. Dengan cara diraut sebagai mana pembuatan gasing berindu namun dengan cara ini memerlukan waktu yang cukup lama,untuk mencapai hasil yang memuaskan.
  2. Untuk cara kedua ini; pertama-tama kayu dibulatkan,kemudian dibakal sehingga berbentuk sebuah bakal gasing yang siap untuk dilarik /dibubut.seperti berikut :
a. Pembuatan pasak.
Pasak gasing terbuat dari besi baut ukura 14 dan kikir bulat dengan ukuran 8s/d 12.
Cara kerja pembuatannya sebagai berikut:
Baut dilobangi dengan menggunakan bor listrik sedalam 1.cm, kikir bulat dipotong dengan menggunakan gerinda sepanjang 1,5.cm, kemudian diberi lem kawin (lem besi),seterusnya kikir bulat yang telah dipotong dimasukkan kelobang pada baut dirapikan/dihaluskan dengan menggunakan gerinda sesuaikan dengan yang diinginkan.

b. Bila gasingnya telah selesai dibubut bagian bawahnya (burit) Dilobangi untuk memasukkan pasak gasing yang telah tersedia disesuikan dengan panjangnya pasak.
POLA PERMAINAN
POLA PERMAINAN ADA TIGA CARA/SISTEM
A. Cara/Sistem Meraje atau Pangkak Barabo.
Cara/Sistem Meraje adalah apabila misalnya dalam 1 regu terdiri dari lima orang ,jadi bila kedua regu saling berlawan tahapannya adalah :
1. Pangkak system meraje diawali dengan berindu untuk menentukan siapa pemenang gasing yang paling lama berputar (masih hidup) dinyatakan sebagai pemenang, regunya mendapatkan poin 1 dan diberikan kesempatan untuk memangkak gasing lawannya dan jika orang pertama memangkak gasing lawan ternyata kena gasingnya tetep dirindukan .selanjutnya orang kedua memangkak dan orang kedua juga masang gasingnya dipangkak tidak kena gasing lawangnya (dabbok) gasing lawan tetap dibiarkan hidup(berputar),begitu juga untuk orang ketiga dan orang keempat ,orang kelimalah merupakan penentu bila gasing orang kelima memangkak ternyata kena maka gsing yang masih berputar (hidup) tetap dirindukan gasing yang matinya terakhir adalah pemenangnya dan mendapatkan poin, selanjutnya bila orang kelima ternyata ia memangkak dan tidak kena atau lobos(gasing terlempar tidak kena)maka regu pemasanglah yang mendapat poin gasing yang masih hidup tidak dirindukan,pada saat berindu posisi gasing tidak boleh untuk dibetulkan,sedangkan bila sudah giliran memasang posisi gasing boleh untuk bibetulkan dan jika sipemasang gasingnya lobos atau terlempar(tidak hidup)maka dapat digantikan oleh teman seregunya yang lain, sedangkan pemangakak tidak boleh digantikan dan posisi gasingnya tidak boleh untuk dibetulkan, begitulah seterusnya sampai pada poin yang ditentukan (untuk pertandingan poinnya sampai 10) sistem poinnya seperti poin permainan pingpong
Bila pertandingan persahabatan poin gimnya tergantung kesepakatan kedua regu.

B. Cara/Sistem Gantik alok atau Pangkak puit.
Cara/system ini didahulukan dengan berindu,untuk setiap regu dapat 1 orang atau lebih,misalkan satu regunya tiga orang maka kedua regu tersebut berindu dan gasingnya tidak boleh dibetulkan,regu yang gasingnya mati terakhir dinyatakan menang,kesempatan untuk mangkak bagi nya,setelah selesai mangkak selanjutnya sipemasang yang tadi pula yang mangkak dengan cara bergantian mangkak dan masang sampai kesepakatan bersama untuk selesainya. Bila menggunakan poin maka pangkak gantik alok ini dapat dilaksanakan pangkak model lingkaran yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Propensi Kalimantan Barat.
C. Berindu/Uri atau Bauri ( hanya diadu lamanya gasing berputar)
Jenis permainan gasing berindu ini dilakukan dengan cara sebagai berikut;
  • Gasing yang telah dibolang dengan talinya lalu diembankan kepancang yang telah tersedia.
  • Satu orang lainnya siap untuk mencedok gasing tersebut dan melatekkannya kedalam/atas piring yang dibawaoleh pencedok lalu kemudian gasing yang masih berputar didalam piring /atas piring diletakkan diatas meja yang telah tersedia dan dibiarkan sampai gasing tersebut mati dengan sendirinya,gasing tersebut diadu dengan gasing yang lainnya,gasing yang mati terakhirlah yang menjadi pemenang dengan tanpa harus dipangkak oleh lawannya.Sedangkan berindu pada gasing pangkak hanya penentu regu atau siapa yang berhak memangkak gasing lawannya.


Comments

Popular posts from this blog

GASING MAKASSAR

GASING TANJUNG PINANG

ASMAT CULTURAL FEAST 2011 / PESTA BUDAYA ASMAT 2011