my journey wonderful indonesia is traditional culture of indonesia

RRWU88ER92WZ LEGUGAM Festival is a traditional festival activities to commemorate the anniversary of the People's Sultan of Ternate and has historically been a manifestation of regional cultures performed as a traditional mores Kie Raha Moluccas (Maluku) involving the kingdom / empire as indigenous social institutions. Festival Event LEGU GAM into a celebration every year, especially at the anniversary of the Sultan of Ternate were carried out on a large scale at 5 (five) years and until now entering year 8 (eight) in the year 2010 at each event execution is always performed in April. Implementation LEGU GAM but to celebrate the anniversary of the Sultan of Ternate, also intended to preserve and introduce the culture and customs of the young kegerasi in efforts to attract tourists. In organizing Legu Gam year has managed to suck the public interest as well as being interesting spectacle for the people of North Maluku and tourists. Currently LEGU Festival GAM has

Posted on 16 September 2011 by Agus Setiawan Basuni Setelah absen tahun lalu karena banyaknya bencana alam, maka tahun ini SOLO CITY JAZZ (SCJ) digelar kembali, tetap sebagai jazz nya kota Solo yang berkostum batik dan mengangkat heritage (jazz up heritage) sebagai temanya. Para penonton juga dibebaskan dari membeli tiket hanya dianjurkan untuk memakai batik atau ada sentuhan batik pada kostumnya. Diadakan pada Jum’at tgl 23 September 2011 di taman Budaya Sriwedari yang baru saja selesai dipugar dan pada Sabtu 24 September 2011 di beberapa pasar. Ada 3 pasar yang akan digunakan yaitu pasar Gede, pasar Klewer dan pasar Antik Triwindu. Kalau pada tanggal 23 September diadakan pada sore hingga dini hari, maka pada tgl 24 diadakan pada siang hari. Pengisi acara untuk Solo City Jazz kali ini terdiri dari Jakarta, Bandung, Salatiga dan Solo mereka adalah; Zarro & de Vega, Fariz RM. Trio, Sono Seni Ensemble, Healthybody, Tesla Manaf & Mahagotra Ganesha, Diah Ayu, GRSB, Jazz &am

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan kabupaten/kota di Tanah Air yang mempunyai daya tarik wisata yang unik dan menarik, mulai Kamis (4/6) di Jakarta Convention Center, Senayan, kemarin melakukan promosi wisata dalam acara bertajuk Gebyar Wisata Nusantara. Masing-masing kabupaten/kota yakin ada harapan peningkatan wisatawan domestik yang berkunjung ke daerahnya, melihat antusias ribuan pengunjung. Kami optimistis banyak pengunjung yang berdatangan ke stan Kota Tanjung Pinang. Tidak hanya warga Jabodetabek, tetapi juga ada dari luar negeri, dari Bosnia, kata Abdul Kadir Ibrahim, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Kadir menjelaskan, salah satu keunggulan Kota Tanjung Pinang adalah sarat dengan sejarah, di mana terdapat banyak sekali situs-situs peninggalan kerajaan Melayu (Riau Lingga) pada kurun waktu 1722-1911. Ketika 200-an tahun lalu Pulau Penyengat menjadi Pusat Kerajaan Melayu, Tanjung Pinang mencapai masa kejayaan sebagai pusat perd

‘Ethnic tourism’ is taking off in the land of teeming wildlife and a thousand indigenous tribes By Jerome Rivet / AFP, SENTANI, INDONESIA Launched four years ago, the festival brings together thousands of people from 24 communities scattered around the huge lake. To the rhythm of traditional drums, warriors sing haunting tribal songs while dancers, clad in richly colored costumes, sway on boats that glide across the still lake. A student choir sings a song which goes: “I am Papuan, I have dark skin, I have curly hair. Papua, a piece of heaven fallen on the Earth.” Sumber : http://www.taipeitimes.net/News/feat/archives/2011/07/02/2003507194/2

Pic Ed's Choice, 23 June Papuan tribe members riding a ceremonial boat on Lake Sentani during the Lake Sentani Festival close to the city of Jayapura, located in Indonesia's eastern Papua province. Photo by AFP Photo: ROMEO GACAD Sumber : http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/paradise-found-in-wilds-of-papua/450491

Romeo Gacad / AFP - Getty Images Papuan tribesmen ride a ceremonial boat during the Lake Sentani festival located in Indonesia's eastern Papua province on June 20. For decades, the only foreign visitors to venture into Papua were gold-diggers, anthropologists, missionaries and soldiers fighting imperial wars. But the vast, western half of New Guinea is slowly opening its doors to tourists as a "hidden paradise", a land of ancient tribal cultures, glittering reefs, soaring glaciers and teeming wildlife. The annual festival brings together thousands of people from 24 communities scattered around the huge lake

by Jerome Rivet SENTANI, July 1, 2011 (AFP) - For decades, the only foreign visitors to venture into Papua were gold-diggers, anthropologists, missionaries and soldiers fighting imperial wars. But the vast, western half of New Guinea island is slowly opening its doors to tourists as a "hidden paradise", a land of ancient tribal cultures, glittering reefs, soaring glaciers and teeming wildlife. Recreational travellers are still few, at most a few thousand a year; people like Sarah Gabel, a 29-year-old American who says she is "captivated by people who live in harmony with nature". That's what she found in the Baliem valley, the long-isolated home of the Dani tribe high in the Papuan central highlands, outside the town of Wamena. pic by cheps

Papua merupakan daerah paling timur di Indonesia yang memiliki daratan yang sangat luas yang berada di pulau bagian barat dan sebagian besar (75%) oleh hutan belantara. Bagian tengah wilayah Papua merupakan  kawasan pegunungan Maoke sepanjang 640 km dimana terdapat puncak Jaya dan puncak Mandala yang  merupakan puncak tertinggi di Indonesia, kedua puncak tersebut di tutupi salju abadi. Potensi pariwisata yang di kiliki provinsi ini hampir terlengkap di Indonesia Alam yang dimemiliki  masih asli, budaya yang khas dan unik, minat khusus bahari yang tak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia bahkan mancanegara sekalipun. Semuanya ini belum di sentuh bahkan ditata untuk menjadi obyek dan daya tarik wisata unggulan bagi wisatawan, terutama salju abadi di pegunungan tengah dan taman Nasional Lorentz yang luasnya mencapai 2.505.600 ha. Kawasan ini merupakan kawasan konservasi terluas di Asia tenggara, berada pada  ketinggian 0-4.884 m dan terbesar di 4 kabupaten,