top BENGKULU - GASING BENGKULU

GASING BENGKULU

Bengkulu 
 
1. history
The game tops in Bengkulu is playing on people who do not traditionally tied to a specific time, favored by almost all age groups, both men and women, especially teens and youth. It is not known with certainty since when is a top game known by people of Bengkulu.

Bengkulu, which consists of 9 sub-ethnic (Enggano, Mukomuko, Pekal, Rejang, Lembak, Bengkulu Malay, Serawai, Pasmah and Kaur) a top game known as a top game as a game of the people, which is now virtually unknown again by children, especially in the city . Top shape and how to play gasing among nine ethnic Bengkulu similar, there are differences in the designations and terms in the game.


1. Sejarah  
Permainan gasing di Bengkulu merupakan permaian tradisional rakyat yang tidak terikat dengan waktu khusus, digemari oleh hampir semua kelompok umur, baik pria maupun wanita, terutama remaja dan pemuda. Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan permainan gasing dikenal oleh masyarakat Bengkulu.
Bengkulu yang terdiri dari 9 sub etnis (Enggano, Mukomuko, Pekal, Rejang, Lembak, Melayu Bengkulu, Serawai, Pasmah dan Kaur) mengenal permainan gasing sebagai permainan gasing sebagai permainan rakyat, yang sekarang hampir tak dikenal lagi oleh anak-anak terutama di kota. Bentuk gasing dan cara bermain gasing diantara sembilan etnis Bengkulu hampir sama, perbedaan terdapat pada sebutan dan istilah dalam permainan.

2. Types Gasing
A. Wood tops

Made of hard wood, eg wood petai china, rukam, kemining, orange and others. Shape kazoos played gici shaped small or resembling a yam. At the top of the head to be a top player wrapped the rope, plugged at the bottom of the tapered iron spikes or spurs to injure or destroy kesembangan a top opponent. The game tops in general ground fighting hard to top, using a slippery floor for long lasting spins. Top game penalty, usually made of a particular arena, the location is penggasing gathered to denounce gasingnya. In the top match the declared winner is a top life cycle while beaten opponent and when he hit a fallen opponent or die. This game was made ​​pairing which is pitted with a win.

For reliable or skilled penggasing ordinary looking to play a top opponent out of the area (village exit). A good penggasing a good dream every top player and a top performance also in the top makers.


2.  Jenis-jenis Gasing
A.  Gasing Kayu

Dibuat dari bahan kayu yang keras, umpamanya dari kayu petai cina, rukam, kemining, jeruk dan lain-lain. Bentuk gasing yang dimainkan berbentuk gici kecil atau menyerupai buah bengkuang. Pada bagian atas diberi kepala untuk melilitkan tali pemutar gasing, pada bagian bawah ditancapkan paku atau besi runcing sebagai taji untuk melukai atau merusak kesembangan gasing lawan. Permainan gasing pada umumnya ditanah keras untuk gasing adu, menggunakan lantai yang licin untuk tahan lamanya berputar. Permainan gasing adu, biasanya dibuat suatu arena tertentu, dilokasi inilah penggasing berkumpul untuk mengadukan gasingnya. Dalam pertandingan gasing yang dinyatakan pemenang adalah gasing yang tahan berputar apabila dipukul lawan dan bila dia memukul lawan jatuh atau mati. Pertandingan ini dilakukan perpasangan yang memang diadu dengan yang menang.

Bagi penggasing yang handal atau terampil biasa mencari lawan untuk bertanding gasing keluar dari daerahnya (keluar kampung). Seorang penggasing yang baik ini merupakan idaman setiap pemain gasing baik dan penampilan gasing juga dalam pembuat gasing.


Bengkulu
B. Nail top Berindu
Made from fruit spikes bindu (seed ferns) and bamboo slats, a light yellow color. The technique makes way diraut, scraped and dilobangi, using a knife to peel fruit and whittle bindu nails and stick to mencukil fruit content. Plays on the floor by the boy or girl Bengkulu Malay past, by way of playing a hand in his spare time.

C. Severe fruit tops
Made from severe fruit (seed gum), bamboo slats and yarn, the color brown and yellow. The technique makes diraut way and scraped, using a knife to sharpen the blades and severe puncture fruit seeds, sticks as tools unload / fruit seeds severe and propeller blades pierce with a hot iron. Plays boy or girl Bengkulu Malay past, premises means the thread first, then once withdrawn once dilumbar, can play anywhere on my free time.


B. Gasing Paku Berindu 
Terbuat dari buah paku bindu (biji pakis) dan bilah bamboo, warna kuning muda. Teknik membuat dengan cara diraut, dikorek dan dilobangi, dengan menggunakan pisau untuk mengupas dan meraut buah paku bindu dan lidi untuk mencukil isi buah. Dimainkan dilantai rumah oleh anak laki-laki atau perempuan Suku Melayu Bengkulu tempo dulu, dengan cara diputar dengan tangan pada waktu senggang.

C. Gasing Buah Parah
Terbuat dari buah parah (biji karet), bilah bamboo dan benang, warna coklat tua dan kuning muda. Teknik membuat dengan cara diraut dan dikorek, dengan menggunakan pisau untuk meraut bilah dan melubangi biji buah parah, lidi sebagai alat mengeluarkan isi/biji buah parah dan melubangi bilah baling-baling dengan besi panas. Dimainkan anak laki-laki atau perempuan Suku Melayu Bengkulu tempo dulu, denga cara menggulung benang terlebih dahulu, kemudian sekali ditarik sekali dilumbar, dapat dimainkan dimana saja pada waktu senggang.


 D. Bamboo top
Made of bamboo and rope, light yellow, red, green, orange and red. Techniques for using a chainsaw to cut bamboo, knives for sharpening blades and a hot iron for a hole in the bar. Played by boys Bengkulu Malay past, can be played on the floor house or a flat and smooth, the way of playing using a rope, in his spare time.

 E. top Pinang
Made of buaha nut and bamboo sticks, dark brown and light yellow. Techniques created by using a knife to peel areca nut and sharpening bamboo sticks and mallets to hit a bamboo stick to stick on nut. Played by boys or girls Bengkulu Malay past, home by way of playing on the floor with his hands in his spare time.

 F. Aluminum top
Made of aluminum and metallic thread, color white. Created by using a nail to pierce the aluminum plate, hammer like a club to be flat, as the cutter and scissors whetstone to sharpen the eyes of a top. Played by boys or girls Bengkulu Malay past, played everywhere in his spare time.


D. Gasing Bambu
Terbuat dari bambu dan tali, warna kuning muda, merah hijau, orange dan merah. Teknik buat dengan menggunakan gergaji untuk memotong bamboo, pisau untuk meraut bilah dan besi panas untuk melubangi bilah. Dimainkan oleh anak laki-laki Suku Melayu Bengkulu tempo dulu, dapat dimainkan dilantai rumah atau tempat yang rata dan licin, dengan cara diputar menggunakan tali, pada waktu senggang.


E. Gasing Pinang
Terbuat dari buaha pinang dan lidi bamboo, warna coklat tua dan kuning muda. Teknik buat dengan menggunkan pisau untuk mengupas buah pinang dan meraut lidi bamboo dan palu untuk memukul lidi bamboo untuk ditancapkan pada pinang. Dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan Suku Melayu Bengkulu tempo dulu, dilantai rumah dengan cara diputar dengan tangan pada waktu senggang.

F. Gasing  Alumunium
Terbuat dari logam alumunium dan benang, warna putih. Dibuat dengan menggunakan paku untuk melubangi lempengan alumunium, palu sebagai alat pemukul supaya rata, gunting sebagai pemotong dan batu asahan untuk menajamkan mata gasing. Dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan Suku Melayu Bengkulu tempo dulu, dimainkan dimana saja pada waktu senggang.

 3. Cultural values ​​in the game gasing
In the game contained honest, diligent and skillful, as an obedient penggangsing required rules, diligence and skill required in making and playing.

3.  Nilai Budaya dalam permainan gasing
Dalam permainan terkandung sikap jujur, tekun dan terampil, karena seorang penggangsing dituntut patuh pada aturan yang berlaku, diperlukan ketekunan dan keterampilan dalam pembuatan maupun memainkannya.

Comments

Popular posts from this blog

GASING MAKASSAR

GASING TANJUNG PINANG

ASMAT CULTURAL FEAST 2011 / PESTA BUDAYA ASMAT 2011