Top Nanggroe Aceh Darussalam - GASING NANGROE ACEH DARUSSALAM

GASING NANGROE ACEH DARUSSALAM
aceh

I. history
Top game is already a culture have on the people of Aceh in general. In Simelue game gasing been around since about 150 years ago. Who first brought the game to Simelue no clear reference. But when the Dutch entered the game tops Simelue has become the art of the game at that time, even diperlombakan particular swivel tops.

II. The materials used
The tops are in Simelue made ​​of three kinds of wood are often used, according to the type of game gasing itself, namely:

a. Trees Waru (crew balu)
Wood type is used specifically for a top turn where the judgment is so old whiz round and sound effects. Simeulue community habits using hibiscus wood is because when it is dry to be very light and also very long rotation, and the resulting sound really buzzing. This whirring sound has a meaning that is more powerful desing a top person, the people who play it a symbol of power. Therefore, only the strong ones that can make it a top flew. In addition to the symbolic power of a top game play also has the meaning of seriousness, thoroughness accuracy and smoothness.

b. Kelutuk guava tree (piawe), and lime trees (alimao).
Wood type is used specifically for a top game, because in addition to wood, clay and beratjuga not easily broken (Sompel).


I.  Sejarah
Permainan gasing sudah merupakan suatu kebudayaan yang dimiliki pada masyarakat Aceh pada umumnya. Di Simelue permainan gasing sudah ada sejak kurang lebih 150 tahun yang lalu. Siapa yang pertama kali membawa permainan ke Simelue tidak ada referensi yang jelas. Namun pada saat Belanda masuk ke Simelue permainan gasing ini sudah menjadi seni permainan pada saat itu, bahkan sudah diperlombakan khususnya gasing putar.

II.  Bahan-bahan yang digunakan

Adapun gasing yang di Simelue terbuat dari tiga jenis kayu yang sering digunakan, sesuai dengan jenis permainan gasing itu sendiri, yaitu :
a.  Pohon Waru (awak balu)
Jenis kayu ini digunakan khusus untuk gasing putar dimana yang jadi penilaiannya adalah lama putaran dan suara desing yang ditimbulkannya. Kebiasaan masyarakat Simelue menggunakan kayu pohon waru ini karena apabila sudah kering menjadi sangat ringan dan putarannya juga  sangat lama, serta suara yang ditimbulkannya sangat berdesing. Suara desingan ini memiliki arti yaitu semakin kuat desing gasing seseorang, maka orang yang memainkannya itu menjadi simbul kekuatan. Sebab, hanya orang-orang yang kuat saja yang dapat membuat gasing itu berdesing. Di samping simbul kekuatan permainan gasing putar ini juga memiliki makna keseriusan, kecermatan ketepatan dan kehalusan.

b.  Pohon jambu Kelutuk (piawe), dan pohon jeruk nipis (alimao).
Jenis kayu ini digunakan khusus untuk gasing laga, karena di samping kayunya liat dan beratjuga tidak mudah pecah (sompel).

 

III.  Cara memainkan Gasing
Aceh Gasing
 III. How to play Gasing
At the top turn, circular playing area. The circle is formed by the audience. While the players are on the circle. In the middle of a circle about 30 cm in diameter. Then in the middle of a small circle at one point usually make it a point marked by a small tear dried leaves. If a participant of a game just threw gasingnya dry leaves on a small tear in the middle of the small circle with a whistling sound tight and kept spinning for a long time from the other participants, the participants declared the winner. While on a top game of the match before being held held the draw (sut) to determine who is more used to perform the throw while the other participants in the middle of the circle put gasingnya tops that have been made ​​in advance. In the top game of the match participants usually two people or groups in a single game.

IV. How to make a top
Basically making kazoos and kazoos play the game is the same. The difference is only on the type of wood used and exclusively for the game tops in the lower end of the iron plugged tops have sharpened edges.


III.  Cara memainkan Gasing Pada gasing putar, arena permainan berbentuk lingkaran. Lingkaran ini dibentuk oleh para penonton. Sedangkan para pemain berada pada lingkaran tersebut. Di tengah-tengah di buat lingkaran kurang lebih berdiameter 30 cm. Kemudian di tengah lingkaran kecil di buat satu titik biasanya titik itu ditandai oleh sobekan kecil daun kering. Apabila dari satu permainan seorang peserta melemparkan gasingnya persis pada sobekan kecil daun kering di tengah lingkaran kecil tersebut dengan mengeluarkan suara desingan kencang dan terus berputar lama sekali dari peserta yang lainnya, maka peserta dinyatakan sebagai pemenang. Sedangkan pada gasing laga sebelum diadakan permainan diadakan pengundian (sut) untuk menentukan siapa yang lebih dulu melakukan lemparan sementara peserta yang lain meletakkan gasingnya di tengah lingkaran gasing yang telah dibuat terlebih dahulu. Di dalam permainan gasing laga biasanya peserta dua orang atau berkelompok dalam satu kali permainan.

IV.  Cara membuat gasing
Pada dasarnya membuat gasing putar maupun gasing laga adalah sama. Bedanya hanya pada jenis kayu yang digunakan dan khusus untuk gasing laga pada ujung bawah gasing ditancapkan besi yang ujungnya telah ditajamkan. 

Comments

Popular posts from this blog

GASING MAKASSAR

ASMAT CULTURAL FEAST 2011 / PESTA BUDAYA ASMAT 2011

TOP FROM YOGYAKARTA - GASING YOGYAKARTA