TOP FROM YOGYAKARTA - GASING YOGYAKARTA
Gasing Bambu Yogyakarta
Bamboo top Yogyakarta
Yogyakarta society calls with a top game gangsingan gasingnya while they called gangsing.
Type tops contained in Yogyakarta can be grouped into three parts, the top fights at, top round and top penalty shootout sound.
The materials used to make the tops can be of various kinds such as wood, bamboo, bamboo kind of leopard, nyamplung fruit, coconut shell, wood dhadhap bluwuk (young coconut) PVC pipe even from biscuit tins, paint cans, glue cans). For mempercatik tops, carving or painting done in accordance with the taste maker tops and some have used wood lathe to smooth the top.
Top shape varies as a cone shape, pyramid, round and so on.
Masyarakat Yogyakarta menyebut permainan gasing dengan gangsingan sedangkan gasingnya mereka sebut dengan gangsing.
Jenis gasing yang terdapat di Yogyakarta dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu gasing adu pukul, gasing adu putar dan gasing adu bunyi.
Bahan yang digunakan untuk membuat gasing bisa dari berbagai macam seperti kayu, bambu, bambu jenis tutul, buah nyamplung, tempurung kelapa, kayu dhadhap bluwuk (buah kelapa yang masih kecil) pipa paralon bahkan dari kaleng biskuit, kaleng cat, kaleng lem). Untuk mempercatik gasing, dikerjakan dengan mengukir atau mencat gasing sesuai dengan selera pembuat dan sebagian ada yang menggunakan bubut kayu untuk memperhalus gasing.
Bentuk gasing sangat bervariasi seperti bentuk kerucut, limas, bulat dan lain sebagainya.
Arena game to shoot at the ground hard and dense. To top fighting game play and fight the sound played on hard dirt or coated plywood on the floor covered with plywood. Minimum field size of 4 x 4 meter rectangular. The number of players more than 2 people and is generally played by men than among children, adolescents and the elderly.
Ropes made from hibiscus wood fiber, yarn mattress, nylon yarn, rope atom. To top adu sound / play fights usually use uwet (as pullers) to play gasing.
Arena permainan untuk adu pukul di tanah keras dan padat. Untuk permainan gasing adu putar dan adu bunyi dimainkan di tanah keras dilapisi triplek atau di atas lantai dilapisi triplek. Ukuran lapangan minimal 4 x 4 meter berbentuk persegi panjang. Jumlah pemain lebih dari 2 orang dan umumnya dimainkan oleh kaum laki dari kalangan anak-anak, remaja dan orang tua.
Tali terbuat dari serat kayu waru, benang kasur, benang nilon, tali atom. Untuk gasing adu bunyi / adu putar biasanya menggunakan uwet (sebagai penariknya) untuk memutar gasing.
Comments
Post a Comment