Posts

Gasing Lombok Timur : Begasingan

Image
Pemantok & Penggorong Dari Masyarakat Sasak, Lombok Begasingan merupakan salah satu dari permainan yang mempunyai unsur seni dan olah raga, dan merupakan permainan yang tergolong cukup tua di masyarakat Sasak. Begasingan ini berasal dari dua suku kata yaitu Gang dan Sing yang artinya ; Gang adalah lokasi lahan / lorong, Sing artinya suara. Permainan ini biasanya dilaksanakan pada tempat atau lokasi yang kosong dimana saja bisa dilaksanakan atau diadakan tidak seperti permainan lain.

GASING KALIMANTAN TIMUR

PERMAINAN TRADISIONAL RAKYAT KALIMANTAN TIMUR BEGASING. Begasing merupakan jenis permainan tradisional Kalimantan Timur, baik masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Dalam permainan ini sangat mencerminkan lapisan atau stratifikasi dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam pengunaan kata haluan (pesuruh), Mentri dan Raja (Meruhum dalam bahasa Kutai). Permainan ini sangat memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi dari pemain. Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim. Peralatan. 1. Gasing. Bahan dari kayu keras (ulin atau Benggeris) dengan bentuk : bahagian atas disebut kepala bentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm pada bagian puncak dibuatagak miring. Pada bagian tenagah berbentuk bulat dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang. Tinggi gaing 10-15 cm. Yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan gasing ini adalah keseimbangan antara kepala, badan dan lain-lain.

GASING KALIMANTAN BARAT

1. ASAL USUL LAHIRNYA PERMAINAN GASING Dua suku asli dan terbesar yang menghuni Kalimantan Barat yaitu Dayak dan Melayu. Kedua suku ini memang mempunyai banyak kesamaan-kesamaan budayanya diantaranya adalah permainan gasing. Yang berbeda hanyalah dalam penyebutan atau bahasa yang digunakan. Tidaklah heran bila dalam penuturan asal usul permainan gasing ini dibuat dalam dua bahasa atau penyebutan, tidak lain agar para pembaca sedikit dapat memahami inilah kultur sebagian kecil bangsa ini. Konon Gasing pada masyarakat Dayak Kanayatn lebih dikenal dengan Pangka atau Bapangka’ dan sebaliknya Bepangkak menurut melayu dalam hal inilah maka sengaja penulis hanya menuturkan menurut versi dayak karena menurut legenda dan ceritanya banyak kesamaannya. Menurut cerita yang terdapat pada orang Dayak Kanayatn, gasing adalah Manusia ?Talino? jelmaan jubata ?Tuhan? yang disebut NEK GASIKNG bernama ? NEK ABAKNG SAJINTE JUBATA TAPAKNG, juga sebagai penguasa pohon-pohon kayu yang tumbuh dihutan. Sehingga